Bagaimana Cara Hitung Biaya Total Kepemilikan Mobil di Indonesia

icon 15 September 2025
icon Admin

Memiliki mobil pribadi sering kali dianggap sebagai simbol kenyamanan sekaligus investasi jangka panjang. Namun, banyak orang yang belum benar-benar memahami berapa besar biaya kepemilikan mobil secara menyeluruh. 

Tidak hanya sebatas harga beli, ada banyak komponen lain yang harus dikeluarkan mulai dari perawatan, pajak, hingga asuransi. Dengan pemahaman yang utuh, Anda dapat merencanakan keuangan lebih bijak dan terhindar dari beban pengeluaran yang tidak terduga.

Cara Menghitung Biaya Kepemilikan Mobil

Supaya keuangan tetap sehat, penting untuk menghitung seluruh pengeluaran sejak awal. Apa saja itu?

  • Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

PKB merupakan kewajiban tahunan yang ditentukan berdasarkan nilai jual mobil. Besar pajak umumnya 1,5–2% NJKB ditambah biaya SWDKLLJ sesuai ketentuan. Sebagai contoh, NJKB Rp200 juta akan dikenakan pajak sekitar Rp4 juta.

  • Biaya Servis Rutin Tahunan

Servis rutin menjaga kondisi mesin tetap optimal dan memperpanjang usia kendaraan. Biayanya berkisar Rp3–8 juta per tahun tergantung jenis serta bengkel. Layanan umumnya mencakup ganti oli, pengecekan rem, tune-up mesin, dan rotasi ban.

  • Biaya Penggantian Suku Cadang

Ban dan aki memiliki usia pakai terbatas sehingga perlu diganti berkala. Pada kendaraan pribadi, empat ban baru dapat menghabiskan Rp3–5 juta sekaligus. Aki mobil rata-rata perlu diganti dengan biaya kepemilikan mobil Rp800 ribu–Rp2 juta.

  • Biaya Asuransi Mobil

Asuransi melindungi pemilik dari kerugian akibat kecelakaan maupun kehilangan kendaraan. Premi All Risk sekitar 2,5–3,5% harga mobil setiap tahun berjalan. Misalnya, mobil Rp250 juta memerlukan premi tahunan sekitar Rp6–8 juta.

  • Cicilan Mobil

Jika membeli kredit, cicilan bulanan akan menjadi beban finansial utama. Jumlah cicilan dipengaruhi harga mobil, tenor, bunga, dan besar uang muka. Idealnya, cicilan tidak melebihi 30% penghasilan bulanan agar keuangan tetap sehat.

  • Biaya Bahan Bakar (BBM)

Pengeluaran BBM tergantung jarak tempuh harian dan konsumsi mesin mobil. Jika menempuh 30 km per hari dengan rasio 1:12, butuh 75 liter. Dengan harga Rp13 ribu per liter, biaya bulanan mendekati Rp975 ribu.

  • Biaya Parkir dan Tol

Pemakaian mobil di kota besar menambah biaya parkir serta jalan tol. Parkir biasanya Rp5–10 ribu sekali, sedangkan tol Rp10–30 ribu per perjalanan. Jika digunakan setiap hari, biaya bulanan bisa mencapai Rp500 ribu–Rp1 juta.

  • Biaya Tak Terduga

Kerusakan mendadak seperti ban bocor atau aki rusak dapat terjadi kapan saja. Untuk mengantisipasi, sisihkan Rp200–500 ribu sebagai dana cadangan bulanan. Dengan dana ini, Anda lebih siap menghadapi keadaan darurat mendadak.

  • Depresiasi Nilai Mobil

Nilai mobil terus menurun sejak tahun pertama kepemilikan kendaraan. Pada tahun pertama, depresiasi bisa mencapai 15–25% dari harga awal. Setelah itu, penyusutan rata-rata 10–15% per tahun berikutnya.

  • Biaya Perpanjangan Dokumen (STNK dan Plat Nomor)

Selain pajak tahunan, pemilik mobil wajib memperpanjang STNK dan plat. Biaya lima tahunan ini bisa mencapai beberapa juta rupiah tergantung jenis mobil. Jika diabaikan, Anda berisiko terkena denda atau masalah hukum saat berkendara.

Menghitung total biaya kepemilikan mobil bukan sekadar soal angka, melainkan strategi mengelola keuangan dengan bijak. Dengan memahami setiap detail biaya mobil, Anda bisa merencanakan anggaran tanpa takut ada pengeluaran yang terlewat.